Skip to main content

10 Cara Mengatasi Perut Kembung saat Puasa

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

cara-mengatasi-perut-kembung-saat-puasa-doktersehat

DokterSehat.Com – Komposisi makanan saat sahur dan berbuka yang tidak tepat bisa membuat perut terasa kembung saat berpuasa. Saat Anda mengalami perut kembung, maka perut akan terasa penuh dan terlihat membesar. Lantas, bagaimana cara mengatasi perut kembung saat puasa?

Perut Kembung saat Berpuasa

Sebelum menjelaskan mengenai cara mengatasi perut kembung saat puasa, hal penting yang harus Anda ketahui adalah memperhatikan setiap makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Jika Anda tidak memperhatikan dengan cermat mengenai asupan yang masuk ke dalam tubuh, maka perut kembung dan masalah-masalah pencernaan yang lain bisa Anda alami

Penyebab perut kembung saat puasa biasanya disebabkan karena konsumsi makanan dan minuman yang tidak tepat. Perut kembung biasanya akan diikuti dengan sendawa, buang air terus menerus, dan rasa bergejolak pada perut.

Ketika sedang puasa, tubuh akan mengalami berbagai perubahan kondisi yang dikarenakan berubahnya pola makan dan pola tidur. Salah satu kondisi yang sering terjadi saat puasa adalah perut kembung. Perut kembung adalah sebuah kondisi yang membuat perut seakan penuh dan sesak sehingga membuat rasa tak nyaman.

Perut kembung saat berpuasa tidak boleh disepelekan, sebab kondisi tersebut bisa menjadi sebuah pertanda bahwa tubuh Anda sedang dalam keadaan tidak sehat. Oleh karena itu, jika Anda merasa kembung pada perut, lakukanlah sejumlah langkah agar kembung segera hilang.

Berikut adalah beberapa cara mengatasi perut kembung saat puasa yang bisa Anda coba, di antaranya:

1. Hindari makanan yang megandung gas

Cara mengatasi perut kembung saat puasa yang pertama adalah menghindari makanan dan minuman yang mengandung gas tinggi seperti kacangan-kacangan, kubis, cumi dan kopi. Saat menjalani puasa, usahakan menghindari makanan dan minuman tersebut karena hanya akan membuat gas berlebih pada perut di siang hari.

2. Kelola stres

Selain makanan dan minuman, penyebab perut kembung saat puasa juga bisa disebabkan oleh stres. Hal itu lantaran ketika Anda sedang stres, maka proses pernapasan menjadi kacau sehingga terjadi penumpukan gas pada perut. Maka dari itu, cara mengatasi perut kembung saat puasa adalah mengelola stres dengan baik. Saat puasa, emosi seseorang menjadi kurang stabil.

3. Membatasi asupan garam

Utamakanlah mengonsumsi makanan segar saat sahur dan berbuka puasa. Meski mudah dan cepat untuk dimasak, makanan cepat saji seperti sosis memiliki kandungan garam yang lebih tinggi. Sodium yang terdapat pada garam bisa mengikat garam yang ada di  perut dan memicu terjadinya perut kembung.

4. Menghindari susu dan produk olahannya

Cara mengatasi perut kembung saat puasa lainnya adalah dengan tidak mengonsumsi susu dan produk olahannya, terutama jika Anda mengalai intoleransi laktosa. Hal ini harus dihindari karena hal itu bisa menyebabkan perut begah.

5. Membatasi konsumsi biji-bijaan

Bagi Anda yang gemar mengonsumsi biji-bijian, sepertinya mulai saat ini Anda harus waspada karena biji-bijian bisa membuat perut kembung atau perut begah.

6. Membatasi konsumsi makanan atau minuman manis

Pemanis buatan seperti fruktosa, sorbitol, serta pemanis alami, adalah beberapa bahan yang sulit dicerna oleh tubuh. Cara mengatasi perut kembung saat puasa dapat dilakukan hanya dengan membatasi konsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis.

7. Konsumsi stroberi

Stroberi adalah salah satu buah yang bisa digunakan sebagai cara mengatasi perut kembung saat puasa. Cobalah untuk mengonsumsi 4 hingga 6 buah stroberi usai Anda bersantap sahur agar rasa tidak nyamanan karena perut kembung akan teratasi.

8. Penuhi asupan cairan tubuh

Penyebab perut kembung saat puasa bisa terjadi karena terbatasnya asupan air yang masuk ke tubuh Anda. Cara mengatasi perut kembung saat puasa adalah dengan Membiasakan diri minum dua gelas saat berbuka puasa, empat gelas di malam hari, dan dua gelas air putih saat sahur akan membantu dalam menjaga keseimbangan natrium dalam tubuh.

9. Tubuh harus bergerak lebih akif

Jika penyebab perut begah saat puasa disebabkan oleh sembelit atau konstipasi, Anda harus harus mengonsumsi banyak makanan berserat dan lebih aktif bergerak, seperti halnya berjalan kaki selama 20-30 menit untuk memperlancar kerja usus.

10. Makan perlahan

Cara mengatasi perut kembung saat puasa yang terakhir adalah dengan makan dan minum secara pelan. Sebab, jika Anda makan dengan tergesa-gesa, maka makanan yang masuk tidak akan halus sehingga membuat lambung sulit memproses.

Akibatnya, produksi gas pun akan meningkat sehingga terjadi kembung yang membuat Anda tak nyaman. Usahakan banyak minum air putih setelah makan untuk membantu proses pencernaan.

Gangguan Pencernaan Lainnya

Setelah Anda mengetahui cara mengatasi perut kembung saat puasa dan penyebab perut kembung saat puasa seperti di atas, hal penting lain yang harus diketahui adalah terdapat gangguan pencernaan lainnya selain perut kembung.

Berikut adalah masalah pada pencernaan lainnya yang bisa terjadi selama puasa, di antaranya:

1. Nyeri lambung

Nyeri lambung atau maag bisa terjadi jika Anda terlalu banyak makan yang pedas dan asam saat berbuka puasa. Maag bisa diatasi dengan obat maag atau mengurangi makanan dan minuman yang memiliki rasa yang kuat.

Biasakanlah saat berbuka untuk mengonsumsi air putih dan kurma terlebih dahulu. Selanjutnya bisa diisi dengan sayur dan lauk yang tidak terlalu pedas dan berminyak

2. Diare

Apabila Anda terlalu banyak mengonsumsi lemak saat buka puasa, maka lemak yang masuk ke dalam tubuh membuat lambung menjadi ‘kaget’ , hal ini membuat proses pencernaan tidak berjalan lancar. Agar diare tidak Anda alami, kurangi makanan berlemak seperti gorengan dan makanan bersantan.

3. Sembelit

Masalah pencernaan lainnya adalah munculnya sembelit. Sembelit bisa terjadi karena kurangnya asupan serat dari sayuran dan buah. Sembelit juga bisa terjadi karena asupan cairan yang terbatas dan terlalu banyak mengonsumsi lemak. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang dan penuhi asupan cairan tubuh minimal 8 gelas air sehari untuk mencegah sembelit.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Comments

Popular posts from this blog

Astaxanthin – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Antioksidan bisa ditemukan di dalam vitamin A (beta-karoten), vitamin C, dan vitamin E. Namun, tahukah Anda bahwa ada zat yang memiliki kekuatan antioksidan jauh lebih banyak dari zat-zat tersebut? Zat tersebut adalah Astaxanthin. Apa itu Astaxanthin? Apa saja manfaat Astaxanthin? Baca terus untuk mengetahui lebih lanjut tentang obat Astaxanthin termasuk informasi tentang bentuk sediaan Astaxanthin, kandungan Astaxanthin, harga Astaxanthin, manfaat Astaxanthin, indikasi Astaxanthin, kontraindikasi Astaxanthin, dosis Astaxanthin, dan efek samping Astaxanthin. Rangkuman Informasi Astaxanthin Nama Astaxanthin Golongan Obat Suplemen Bentuk Sediaan Oral (softgel dan sirup) dan topikal (krim kulit) Nama dagang Astaxanthin, Astatin, Asthin Force, Truxanthin, Renewskin, dan lainnya Harga Rp40.000-300.000 per dus (30 kapsul), Rp130.000 per botol, dan Rp180.000-250.000 per pot Manfaat Meningka...

Green Coffee untuk Diet, Benarkah Efektif?

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Green coffee untuk diet? Ya, green coffee atau kopi hijau mungkin sudah tidak asing lagi bagi beberapa pelaku diet menurunkan berat badan. Mengkonsumsi green coffee dipercaya dapat menurunkan berat badan secara efektif tanpa perlu berolahraga maupun mengubah pola makan. Benarkah demikian? Lantas, apa itu green coffee atau kopi hijau? Seberapa efektif green coffee untuk diet? Green Coffee untuk Diet, Kok Bisa? Banyak dari Anda yang mungkin bingung mendengar nama kopi hijau. Memangnya ada kopi berwarna hijau? Sebenarnya, g reen coffee atau kopi hijau adalah biji kopi yang belum melalui proses pemanggangan (roasting), sehingga warnanya masih hijau alih-alih coklat kehitaman. Biji kopi yang masih ‘mentah’ atau disebut green coffee memiliki kadar asam klorogenik yang lebih tinggi daripada biji kopi yang sudah dipanggang. Hal ini tak lain karena proses pemanggangan tersebut secara otomatis ...

Amankah Memakai Pantyliner Setiap Hari? Cek Penjelasannya

Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020 . DokterSehat.Com – Setiap wanita memiliki cara yang berbeda-beda dalam menjaga kesehatan organ intimnya. Salah satu cara yang sering digunakan adalah menggunakan pantyliner. Bahkan, ada beberapa wanita yang menggunakan pembalut tipis ini setiap hari. Lantas, adakah bahaya memakai pantyliner setiap hari? Apa Itu Pantyliner? Sebelum membahas apakah terdapat bahaya memakai pantyliner setiap hari, hal penting yang harus diketahui adalah pantyliner pada dasarnya adalah pembalut tipis yang digunakan untuk menyerap cairan berlebih dari vagina. Lantas, apa bedanya pantyliner dengan pembalut ? Pada dasarnya, pantyliner dan pembalut adalah produk kewanitaan yang terbuat dari kapas asli atau sintetis. Kedua produk tersebut sama-sama mampu menyerap cairan yang keluar dari vagina Meski kedua produk tersebut memiliki bahan dasar dan bentuk yang sama, pantyliner dan pembalut memiliki fungsi dan sifat yang berbeda. Di...